Madura dalam Narasi Militer
Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, ternyata Belanda tidak mau mengakui perjuangan kebangsaan warga negeri ini. Pada 1947, Belanda menginvasi negeri ini dengan agresi militer II, yang berlangsung dengan perlawanan sengit dari warga Indonesia.
Pada Agustus 1947, tentara Belanda berhasil mendarat di Camplong dan Branta pesisir (kawasan selatan Pamekasan). Pendaratan ini di ganggu oleh barisan sporadis warga sekitar yang merangsek dengan menggunakan perlengkapan seadanya, dengan clurit dan senjata lainnya.
Tentu saja, perlawanan warga Madura dapat di redam oleh tembakan meriam dan peralatan militer tentara Belanda. Namun, barisan santri Kiai tidak tinggal diam, dengan mengonsolidasi perlawanan untuk mematahkan serangan Belanda di Madura.
Bersambung.....