Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Persia 26 (Dua Puluh Enam) Dinasti-Dinasti Kecil yang Berkuasa di Iran

Sabtu, 07 Oktober 2023 | Oktober 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-08T03:40:48Z
Pada masa Nuh bin Mansur, Dinasti Samaniah mulai mengalami kemunduran. Pada tahun 373 H/ 983 M, dua orang Panglima Dinasti Samaniah, Abu al-Hasan bin Simjur dan Fa'iq al-Khashah, Bersekutu dengan Syihab ad-Daulah Harun Ileg, yang kekuasaannya terbentang dari perbatasan Dinasti Samaniah di Timur hingga perbatasan Cina. 
Dia ingin memperluas kekuasaannya sampai kk e wilayah Transoksania. Dia berhasil mengalahkan Nuh bin Mansur dan menguasai Buhara  meskipun hanya sementara. 

Pada tahun 384 H/994 M, Nuh bin Mansur meminta bantuan kepada Sebuktegin, penguasa Gazna, untuk memerangi Amir yang membangkang yang di dukung oleh Dinasti Buwaihi. 

Pasukan Subektegin berhasil memenangi pertempuran didekat Herat dan Amir tersebut melarikan diri ke Jurjan. Setelah itu  Nuh bin Mansur meminta bantuan lagi kepada Mahmud bin Subektegin untuk menguasai Nisabur dan Khurasan dan mempergunakan daerah tersebut sebagai basis kekuatannya. 

Sebagai bentuk terimakasih kepada Mahmud bin Subektegin, Nuh bin Mansur kemudian memberikan gelar Saif ad-Daulah (pedang Negara) kepada Subektegin. 

Setelah itu, Nuh bin Mansur kembali ke Bukhara, Subektegin ke Herat, dan Mahmud bin Subektegin tetap tinggal di Nisabur. Sepeninggal keduanya, pemberontakan terus terjadi di Nisabur sehingga Mahmud bin Subektegin mengalah kekalahan. 

Nuh bin Mansur memerintah selama 21 tahun. Selama pemerintahannya terjadi beberapa pemberontakan day perang saudara. Nuh bin Mansur meninggal dunia pada tahun 387 H/997 M, dan kedudukannya digantikan oleh anaknya, Mansur bin Nuh. 

Bersambung..... 
×
Berita Terbaru Update