Dinasti Samaniah
Nasr memenangkan peperangan itu. Dia mengambi alih kekuasaan Dinasti Samaniah. Ketika dia meninggal pada tahun 279 H/892 M, kepemimpinan kembali jatuh ke tangan Isma'il. Pada masa Isma'il, Dinasti Samaniah mencapai puncak kejayaannya dan berhasil menghancurkan Dinasti Saffariah.
Pada tahun 289 H/901 M, Isma'il memperluas wilayahnya dan berhasil menaklukkan wilayah Thabaristan, Ray, dan Qazwin, untuk mengamankan perbatasan barat Negerinya.
Pada tahun 291 H/903 M, Isma'il menghadapi tentara Turki yang menyerang perbatasan timur wilayahnya. Dia meninggal pada 295 H/907 M di Bukhara. Khalifa al-Muktafi kemudian menetapkan anaknya, Abu Nasr Ahmad bin Isma'il, untuk menggantikan kedudukannya.
Pada bulan Muharram tahun yang sama, Dinasti Samaniah berhasil mengambil alih Sistan dari kekuasaan Dinasti Safarriah. Kekuasaan Ahmad tidak berlangsung lama karena dia terbunuh pada 301 H/913 M. Jenahnya dimakamkan di Bukhara.
Bersambung....